Gontory Scout Competition 2023, Kiprah Ponpes Al-Amanah Al-Gontory di Bidang Pramuka

Gontory Scout Competition (GSC) 2023 untuk SD/MI se-Jabodetabek berhasil diselenggarakan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amanah Al-Gontory pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu. Ajang ini merupakan salah satu kiprah pondok dalam bidang Pramuka.
Perhelatan dua tahunan sekali ini dilaksanakan di Lapangan Hijau Putra dan Gedung Aligarh Pondok yang diikuti oleh setidaknya 24 sekolah SD/MI sederajat.
Berupa perlombaan kepramukaan, GSC ini merupakan kerja sama antara panitia musyrif dan musyrifah Mabikori, panitia dari ustadz dan ustadzah, serta panitia dari bagian Koordinator Pramuka santri kelas 5 Tarbiyatul Muallimin Al-Islamiyah.
Tema yang diusung oleh Gontory Scout Competition tahun ini adalah “Bersama kita mempererat silaturahmi guna menggali inovasi dalam mewujudkan mimpi untuk negeri.”
Kegiatan ini diawali dengan Upacara Pembukaan, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan, dan diakhiri dengan Upacara Penutupan sekaligus pengumuman juara dan pembagian hadiah.
Beberapa lomba yang diadakan adalah sandi, semaphore, morse, pengetahuan umum, pengetahuan kepramukaan, pengetahuan nusantara, pionering, puisi, menggambar, hafiz juz amma, hasta karya, dart, yel-yel, dan hias parsel.
Madrasah Ibtidaiyyah Assaadatuddarain dari Kota Tangerang Selatan adalah sekolah yang berhasil menyabet juara umum pada ajang lomba GSC tahun ini.
Ajang yang rutin diadakan
GSC bukan hanya ajang perlombaan untuk menelurkan juara saja. Ada alasan tersendiri kenapa kompetisi ini terus dilaksanakan di Ponpes Al-Amanah Al-Gontory.
Hal yang utama adalah karena pramuka merupakan salah satu organisasi yang sangat diperhatikan oleh Pondok.
Selain itu, tujuan dari pelaksanaan ajang ini adalah untuk menimbulkan rasa kecintaan kepada pramuka bagi para Penggalang yang mengikuti acara.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu musyrif Mabikori, Ustadz Muhammad Bagus Ramadahan, S.Pd.I., M. M., saat diwawancara ketika event berlangsung.
“Tujuannya yang pertama adalah menimbulkan rasa kecintaan kepada pramuka. Mudah-mudahan GSC ini adalah salah satu solusi untuk bisa membangkitkan kepramukaan di Indonesia ini,” ujarnya pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.
Tak hanya itu, Ustadz Bagus juga menyebut acara ini bisa digunakan sebagai ajang para Penggalang menyalurkan aktivitas mereka dalam bidang kepramukaan.
Selaras dengan tujuan tersebut, salah satu peserta GSC 2023, Fikri asal SD Negeri Kedaung, Tangerang Selatan, mengakui tujuannya mengikuti acara ini adalah untuk belajar.
“Ingin belajar lebih dalam lagi,” ucapnya ketika ditanyai disela perlombaan pada 18 Februari 2023 di Lapangan Hijau Putra.
Antusias peserta dan masyarakat
GSC merupakan acara yang rencananya selalu digelar setidaknya dua tahun sekali. Namun, perhelatan ini sempat ditunda selama dua tahun karena Covid-19. Akhirnya, kegiatan ini baru terlaksana kembali setelah sebelumnya vakum selama empat tahun.
Walaupun begitu, antusias yang diberikan masyarakat untuk acara ini bisa terlihat. Terbukti, tidak kurang dari 24 sekolah SD/MI sederajat yang mendaftarkan diri dalam perlombaan ini.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga terbuka untuk umum sehingga beberapa pedagang bisa ikut meramaikan acara di sekitar lokasi.
Terlihat tak kurang dari sepuluh stand jajanan yang memadati area perlombaan. Salah satunya adalah pedagang yang bernama Ibu Sinta asal Serua Indah, Ciputat.
Dia menyebut bersyukur karena aktivitas berdagangnya lancar saat mengikuti kegiatan ini. Ia juga mengakui bahwa acara ini cukup ramai. Bahkan, kegiatan ini bisa memotivasi sekolah lain.
“Cukup ramai, cukup disiplin. Acara ini bisa menjadi motivasi untuk sekolah lain,” ungkapnya ketika diwawancarai pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.
Tampil beda
Selain antusiasme masyarakat yang tinggi, acara ini juga dilaksanakan dengan antusiasme penuh dari jajaran panitia.
Beberapa perbedaan sengaja diberikan untuk GSC tahun ini guna memberikan perhelatan yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Salah satunya adalah pemberian piala tetap bagi para pemenang GSC tahun ini. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Bagus.
“Alhamdulillah untuk tahun ini kita memberikan piala tetap bukan piala bergilir untuk sekolah-sekolah yang mengikuti GSC tahun ini,” ujarnya.
Kemudian, perbedaan juga diberikan dari aspek peserta lomba. Khusus tahun ini, kompetisi hanya dibuka untuk para Penggalang setingkat SD atau MI.
“Kita hanya membuka untuk tingkat Penggalang atau setingkat dengan SD atau MI, periode sebelumnya kita ada Penggalang dan Penegak. Kita biar fokus untuk Penggalang,” ungkap Ustadz Bagus.
Harapan
Selanjutnya setelah diadakan acara ini, terdapat banyak harapan yang disampaikan oleh para panitia. Salah satunya adalah agar GSC ke depan semakin baik.
“Semoga GSC selanjutnya bisa lebih baik daripada GSC sekarang,” harap Bunga Ramadhan, panitia GSC dari kelas 5 TMI.
Sementara itu, Ustadzah Nida Adinia, salah satu musyrifah Mabikori juga menyampaikan harapannya mengenai GSC tahun selanjutnya.
“Persiapan lebih matang, tim dari panitia GSC semakin kompak, peserta dan sekolah yang ikut lomba makin banyak,” ucapnya ketika diwawancarai di Ponpes Al-Amanah Al-Gontory.
Terakhir, Ustadz Bagus menyebut harapannya yang lebih luas lagi untuk Pramuka dan generasi muda masa depan.
“Mudah-mudahan kepramukaan di luar juga bisa bangkit dengan adanya kegiatan-kegiatan. Mudah-mudahan pelatihnya juga semangat untuk melatih adika-adika, generasi muda masa depan,” pungkasnya.
***
Reporter: Jacinda Amanda dan Assyifa Kazena (santri Ponpes Al-Amanah Al-Gontory)