Syukuran Peringatan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Al-Amanah Al-Gontory Gelar Khataman Al-Quran dan Sujud Syukur

Gontor dalam usianya yang sudah menginjak 100 tahun, masa yang bukan sebentar dalam perjuangan dan pengabdian kepada umat dan bangsa, tetap istiqomah berdiri dan berkiprah dengan memegang teguh pada prinsip-prinsip nilai kepesantrenan, ‘almuhafadzoh alal qiyam wa tagyir ilal kamal’. Selain itu, Gontor dengan spirit panca jiwa, moto pondok modern dan panca jangka terus bergerak, berinovasi dengan sistem pendidikan yang terintegrasi, berorientasi pada kemasyarakatan, khoirun nas anfa’uhum linnas serta bergerak sebagai munzirul qoum.
Menginjak 100 tahun berkiprah dengan segala macam tantangan dan ujian, Gontor mampu berdiri tegak menjadi pusat ilmu dan dakwah bagi kader-kader umat dan bangsa. Pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1345 H atau 1926 M tersebut tidak bergeser sedikitpun dari cita-cita mulia para pendirinya, trimurti, yakni K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainudin Fanani, K.H. Imam Zarkasyi. Diteruskan oleh para penerusnya, Gontor makin menebar kebermanfaatan lembaga maupun para alumninya yang berkhidmat menjaga agama islam, mensyiarkan ajaran Rasulullah, dan membangun ibu pertiwi Indonesia.

Mengingat begitu besar peran Ponpes Modern Darussalam Gontor serta sebagai salah satu dari pondok alumni yang ada, Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory ikut melaksanakan syukuran 100 tahun Gontor di lingkungan pondok yang bertempat di Perigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan termasuk khataman Al-Qur’an serta pelaksanaan sujud syukur bersama.
Syukuran Peringatan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor di Al-Amanah Al-Gontory tersebut dilaksanakan pada Selasa dan Rabu, 26 hingga 27 September 2023. Rangkaian kegiatan syukuran pertama adalah Khataman Al-Qur’an pada Selasa, 26 September 2023 ba’da ashar di Masjid Jami untuk santri putra dan Masjid Aisyah untuk santri putri.

Sehari setelahnya yakni Rabu, 27 September 2023 tepatnya ba’da dhuhur, dilaksanakan sujud syukur bersama seluruh santri, bapak pimpinan, serta ustadz dan ustadzah. Shalat dhuhur berjamaah dipimpin oleh bapak Pimpinan K.H. Drs. Abdus Syakur, M.Pd., di Masjid Jami putra dan K.H. Jaenudin, S.Pd.I., M.Pd., di Masjid Aisyah putri. Setelahnya diberikan materi mengenai sejarah Gontor.
Sejarah Pondok Modern Darussalam Gontor bermula dari Pondok Tegalsari Ponorogo yang mencapai masa kejayaannya di bawah pimpinan Kiai Ageng Hasan Besari. Ketika dipimpin oleh Kiai Khalifah, terdapat seorang santri menonjol bernama Sulaiman Jamaluddin yang merupakan putra dari Panghulu Jamaluddin dan cucu Pangeran Hadiraja, Sultan Kasepuhan Cirebon.
Setalah Sulaiman Jamaluddin dianggap mumpuni dalam hal keilmuan dan kepribadiannya, beliau kemudian dinikahkan dengan putri Kiai dan diberi kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di Desa Gontor.
Saat itu, Gontor masih kawasan hutan yang belum didatangi orang. Melalui bekal awal sebanyak 40 orang santri, Kiai Sulaiman Jamaluddin merintis pesantren di Gontor tersebut. Kemudian, pesantren ini berkembang pesat terutama ketika dipimpin oleh Kiai Anom Besari yang merupakan putra beliau.
Hingga akhirnya, Nyai Santoso yang merupakan istri dari generasi ketiga yakni Kiai Santoso Anom Besari, mengirimkan tiga putranya untuk menuntut ilmu ke berbagai lembaga pendidikan dan pesantren, lalu mereka kembali lagi ke Gontor untuk meningkatkan mutu pendidikan Ponpes Gontor. Mereka adalah K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fanani, dan K.H. Imam Zarkasyi yang dikenal juga sebagai Trimurti.
Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345 H dalam sebuah acara peringatan Maulid Nabi. Setelahnya, didirikan Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyah pada 19 Desember 1936 M atau 5 Syawal 1355 H.
Perkembangan terus terjadi di Ponpes Modern Darussalam Gontor termasuk pendirian Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) pada 17 November 1963 M. PTD kemudian berganti nama beberapa kali seperti IPD, ISID, hingga kini berganti nama menjadi Universitas Darussalam (Unida) Gontor.

Perjuangan ponpes tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini. Tak hanya itu, berbagai pondok pesantren lain juga terus berjuang bersama dalam mensyiarkan ajaran Islam termasuk Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory. Semoga keberkahan selalu menemani langkah ponpes tersebut sehingga dapat melahirkan insan yang bertaqwa, beriman, berakhlak mulia, berilmu, dan berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Aamiin.
***